Jika
anda sudah menjalankan apa yang saya ajarkan dari awal maka untuk memulai usaha
kayaknya sudah terbentang luas. Kenapa? Ya coba bayangkan setelah anda memiliki
kartu kredit Anda kan
atau anda sudah menerapkan bagaimana mendapatkan uang fresh dari belu
rumah/ruko seperti yang sudah saya ajarkan di atas. Nah sekarang sudah bisa
memulai usaha apapun ide usaha yang mau anda jalankan. Tapi saran saya kalau
anda masih pemula maka anda bisa mencoba memulai usaha dengan membeli franchise
yang murah ya kisaran 5 jt sampai 10 juta, anda bisa mencari informasinya
melalui Koran atau bahkan anda bisa mendapatkannya di internet.
Tips
memilih bisnis franchise adalah cari franchise yang usianya sudah 5 tahun,
Kenapa demikian? Karena ketangguhan suatu bisnis bisa dilihat setelah melewati
umur 5 tahun. Atau bisa juga anda melakukan usaha sendiri misalnya anda bisa
mencontoh bisnis yang saya berikan sebagai bonus atas pembelian ebook ini.
Nah bagaimana kita bisa membuka
cabang bisnis kita tiap tahun? Nah di bab sebelumnya saya sudah ajarkan
bagaimana kita bisa mendapatkan/menggali modal dari rumah/ruko yang kita beli
tiap tahu. Masih ingat kan?
Kalau lupa baca lagi dong dari awal. Hehhe.
Berikut ada cerita menarik yang bisa
memberikan Anda motivasi untu segera berbisnis.
Cerita tentang si A dan si B
Si A ingin sekali memiliki usaha fotokopy, ia lalu
datang ke kawannya yang pinter yang terkenal pinter ngitung-ngitung
bisnis, kawannya adalah seorang akuntan publik yang terkenal.Ia menceritakan
akan menyewa tempat, kredit mesin fotokopy
dan memulai bisnis jasa fotokopynya, dan mungkin sehari minimal bisa satu rim
kertas hasil fotokopynya.
Ia minta tolong di itungkan untung ruginya
bisnis ini kepada kawannya yang pintar akuntansi tersebut Setelah diitung-itung dengan ilmu
akuntansinya, temannya bilang kepada si A:
- Usahamu tidak layak kamu jalankan.
- Karena BEP /pulang modalnya lama dan gak jelas dan penyusutan mesin fotokopy cepet sekali, jadi jangan dijalankan bisnis ini., demikian nasehat ahli akuntan itu
Lalu si A pulang, dan karena mungkin bodoh atau
gimana si A tetap mulai menjalankan bisnis fotokopynya
Ajaib!
Setelah 6 bulan berlangsung, kawan akuntannya mampir
tak sengaja ke sebuah tempat fotokopy dan akan memfotokopy dokumennya, dan
betapa kagetnya ia ketika tahu yang memiliki bisnis fotokopy adalah kawannya dulu yang berkonsultasi kepadanya.
Lebih kaget lagi sekarang mesin fotokopynya sudah bertambah.
Lalu sang akuntan bertanya: Ini benar bisnis yang dulu kita hitung dan bahas
bersama-sama? Betul pak., kata si A
Lalu mereka ngobrol panjang lebar tentang bisnisnya. Sepanjang
jalan pulang si akuntan merenung. Kok bisa? Secara itung-itungan bisnis ini
tidak layak dijalankan dan harusnya rugi, kok malah jalan dan berkembang? Apa
ada yang salah dengan ilmu akuntasi saya?
Sekarang coba kita simak cerita si B, ia kawan
akuntan terkenal ini juga. Suatu hari si
B datang dan berkonsultasi, ia ingin memiliki bisnis angkutan kota/angkot. Ia
bilang akan kredit mobil untuk angkot, dan ia juga menceritakan tentang
kira-kira pendapatan dan pengeluarannya. Akhirnya dengan teliti dan tepat sang
akuntan membuat perhitungan. Setelah
selesai dihitung secara tepat dan teliti sang akuntan berbicara kepada kawannya
ini/si B. Kawan, menurut ilmu akuntansi. Usahamu ini tidak layak dijalankan.
Sang akuntan menjelaskan panjang lebar tentang ketidaklayakan
ini kepada si B. Tapi dasar si B entah bodoh atau ndableg ia tetap saja memulai
usaha itu. Singkat cerita setelah setahun tidak bertemu, sang akuntan bertemu
dengan si B ini. Sang akuntan bertanya:
Bisnis apa sekarang? Bisnis angkot pak, kata si B. Ya pak, setelah dulu saya
konsultasi dengan bapak tentang bisnis angkot yang bapak sarankan tidak
dijalankan, tapi karena saya pengin, maka saya jalankan saja, dan alhamdulilah sekarang
angkotnya sudah dua. Hah?...............
Singkat cerita
sang akuntan pamit. Sepanjang jalan ia merenung kembali. Apa yang salah dengan
itung-itunganku? Apa ada yang salah dengan ilmu akuntansi? Setelah ia banyak
merenungkan kisah si A dan si B akhirnya ia mendapat pencerahan!
Ahaaaaaa!
Ternyata ada yang tidak bisa terbaca oleh ilmu
akuntansi! Kalau melihat peluang usaha si A dan si B, jelas-jelas tidak akan
untung atau malah akan rugi, tapi kenyataanya mereka berkembang dan maju!
Ya!
Ada
yang tidak dibaca oleh perhitungan akuntansi! Yaitu: peluang! Sekali lagi : peluang! Saya akan menjelaskan lebih jelas tentang
peluang ini dengan masuk lebih dalam kepada cerita si A dan si B.
Ketika bisnis si A mulai jalan, ternyata tempatnya
menjadi semakin rame, jalur angkot banyak yang lewat depan kiosnya, dan banyak
perumahan baru di buka di sekitar daerah tersebut. Kemudian ada orang-orang
yang menitipkan dagangan di tempatnya untuk dijualkan di tempatnya.
Karena banyak
orang lewat ia juga sambilan jualan snack dan minuman dan es Karena makin
banyak yang datang ia juga mulai melayani jilid, laminating dan lain-lain. Dan
singkat ceritanya: ternyata banyak peluang-peluang yang datang menyusul setelah
ia memulai usahanya, yang sama sekali tadinya tidak terpikirkan, demikian juga
tidak bisa dilihat dari ilmu akuntansi. Dan semua itu memberikan pendapatan
ekstra bagi si A, yang pada akhirnya juga bisa menambah jumlah mesin
fotokopynya dan karyawannya!
Sekarang kita lihat peluang yang di dapat si B. Setelah
memulai bisnis angkotnya Ternyata ada
tetangga yang carter mobilnya kalau pas
gak jalan. Ternyata ada yang minta tolong untuk membawa barang-barang yang
pindah. Ternyata ada yang minta tolong untuk bawa beras. Ternyata ada pedagang
sayur yang minta tolong mengantar sayurannya ke pasar, dan lain-lain. Semua ini
tidak terpikirkan di awal ia mau memulai usahanya...
Dan tentunya hal tersebut diatas menambah income si
B, yang bisa menambah angkotnya dalam satu tahun. Dan bukan ia lagi yang
nyupir, karena ia punya supir, sehingga ia bisa melihat peluang bisnis lainnya.
Ahaaaaaaaaa!
Kesimpulan sementara dari cerita si A dan si B
adalah:
Usaha yang diitung-itung kelihatan rugi, kalau nekat
memulainya atau menjalankannya pun bisa untung dan berkembang! Apalagi yang di itung-itung
sudah untung! Jadi buka saja usahamu! Ada
hal yang tidak dapat dibaca ilmu akuntansi dan para ahlinya ...yaitu antiakuntansi..adanya
peluang yang pasti menyusul setelah kita memulai usaha.....
Jadi kalau
anda ingin memulai bisnis apapun. Langkah pertamanya adalah memulai.... Mulai
sekarang. Mulai dulu baru diitung! Bukan diitung dulu, kebanyakan ngitung gak
akan mulai-mulai!
Anda akan
takut dan pusing dengan itung-itungan yang anda mulai! Usaha itu untuk dibuka
bukan untuk diitung! Buka dulu....baru itung-itungan dijalankan Kita akan
melihat cerita lain dulu ya, sebelum kita bahas lebih dalam trik memulai
usaha.
Salah satu mentor bisnis saya menceritakan memiliki teman
sebut saja mister ide yang memiliki ide bisnis luar biasa, banyak sekali
ide-ide bisnisnya. Setiap kali ia ketemu mentor saya itu ia selalu menceritakan
ide-ide bisnisnya yang hebat. Lalu mentor saya bertanya: Ide bisnis yang
kemarin sudah dijalankan? Belum pak, itu dilemari saya sudah banyak sekali
proposal-proposal bisnis.
Selemari?.
Luar biasa..
Mister ide ini, banyak ide tapi tidak satupun yang
dimulai atau di jalankan
Sayang sekali!
Jadi jangan seperti mister ide, oke...
Nanti diduluin orang baru tahu rasa..
Sekarang kita lihat si akuntan publik terkenal tadi,
temannya si A dan si B
Apa kabar nya dia?
Ternyata kisah si A dan si B membuat dia banyak
berpikir dan banyak menulis Ia menulis
buku tentang antiakuntansi. Nanti pasti buku ini laris! Tunggu ya terbitnya.
Ada yang lebih seru untuk
diceritakan di sini, tentang sang ankuntan publik itu Akhirnya ia ingin punya
usaha sendiri, apalagi sekarang ia kalah secara ekonomi dengan teman-temanya
yang notabene lebih bodoh dan lebih rendah pendidikan dan jabatannya dari dia. Singkat
cerita ia ingin memiliki toko mainan anak-anak. Mungkin biar kalau anaknya
pengin mainan, tinggal pakai, nanti kalau sudah bosen ya bisa dijual
juga...heheheehehehehe.
Tapi, ia tidak
punya modal untuk memulai usahanya. Lho akuntan publik kok gak punya uang?
Hehheheehehehe. Jangan heran, belum tentu tuh yang direktur ini dan itu punya
uang lho, yang golongan ini dan itu punya uang.
Ya, ternyata sang akuntan juga gak punya uang. Akhirnya
ia pinjam sana-sini, kawan, mertua, kartu kredit dan lain-lain untuk memulai
usahanya. Akhirnya ia mendapatkan modal usahanya! Ia membuka toko mainan!
Gila!
Gila!
Tahu kenapa?
Dalam waktu kurang dari 3 tahun tokonya ada sekitar
39 tempat di jabotabek dan sekarang sedang pengembangan di seluruh Indonesia.
Pokoknya kalau ada toko mainan yang di mana-mana yang sangat terkenal itu ya
punyanya sang akuntan ini. Lebih hebat lagi, ia tidak perlu menjagain tokonya,
karena ia punya system dan orang-orang yang bekerja padanya.
Kerjanya sekarang sang akuntan hanya jalan-jalan
keseluruh negeri ini sambil mementori orang-orang yang mau jadi pengusaha
Oke...
Jadi usaha itu harus di buka
Segera dibuka
Buka sekarang
Dan anda akan jadi pengusaha!
Setelah usaha dibuka apa yang perlu dilakukan?
Bagaimana rahasia sang akuntan dalam waktu yang
singkat bisa memiliki banyak toko dan tak perlu mengurus sendiri? Jawaban yang
pertama adalah sang akuntan memiliki system. Buatlah sistem untuk usaha anda.
Sistem yang sederhana saja dulu. Buat itung-itunganya dulu. Buat kartu stock!
Isi tiap hari, atau seminggu sekali, dan lain-lain. Dan kalau sudah mungkin
segera cari karyawan, delegasikan tugas-tugas yang tidak rahasia kepada
karyawan anda, sehingga anda bisa fokus ke hal lainnya, misalnya buka
cabang,berkreatifitas, dan membuat/mencari nilai tambah dari usaha anda dan
lain-lain. Catat setiap transaksi harian, buat nota, catat juga setiap pengeluaran.
Anda tinggal cek, buat sistem yang tidak bisa karyawan korupsi, di samping yang
utama memiliki hubungan yang baik dengan karyawan.
Sehingga anda tidak harus selalu menunggui usaha
anda! Oh ya, berilah nama usaha anda! Segera legalkan usaha anda. Putuskan mau
di buat usaha perorangan, cv atau pt dan lain-lain. Supaya ke depan bisa mudah
bila mau berhubungan dengan bank!
Kalau sudah
oke, segera franchiskan. Franchise adalah cara cerdas untuk mengembangkan usaha.
Orang akan membayar nama usaha anda dan sistem usaha anda. Lihatlah, indomaret,
alfamart, primagama, dan lain-lainya. Mereka besar karena kejeniusan franchise!
Oke tentang
franchise lain kali saja kita bahasnya, sekarang kembali kepada trik memulai
usaha. Ini salah satu trik penting memulai usaha: Itung untungnya saja! Kebanyakan
orang melihat hal buruknya saja, atau ngitung ruginya! Jelas karena yang
dilihat hal negatif, maka akan pesimis, dan akhirnya gak berani buka usaha! Jadilah
optimis dan positif.
Salah satu mentor saya yang konyol tapi
multimiliarder lho. mengatakan: optimis itu: oke, tidak miskin...tapi, kalau
pesimis: pasti miskin! Hehehehehe. Optimislah
dalam memulai usaha! Jangan dengarkan cerita-cerita negatif tentang usaha dari teman-teman
atau yang lain-lain.
Itung untungnya saja!
Ingin untung berapa?
Sehari?
Sebulan?
Setahun?
Terus sikapi masalah BEP dari sisi lain!
Ingin BEP sebulan, setahun atau berapa tahun itu
tergantung anda! Kalau pada umumnya BEPnya setahun bagaimana saya bisa
membuatnya menjadi 6 bulan, 4 bulan atau sebulan?
Hal apa yang perlu saya lakukan untuk mempercepat
BEP? Tingkatkan promosikah? Tambah jam kerjakah? Atau yang lain-lain? Apa tidak
boleh menghitung ruginya?
Boleh, sangat sangat boleh! Tapi yang ini yang perlu
anda hitung: Berapa ruginya kalau anda tidak segera memulai usaha anda, berapa
ruginya kalau duluan diserobot orang
lain? Betapa ruginya kalau ternyata usaha anda meledak/booming dan anda tidak
terlibat?
Mau contoh lagi, ok perhatikan contoh di bawah ini :
Inilah
kisah pak A dalam memulai bisnis tanpa modalnya:
Setelah berpikir dan merenung dan banyak bertanya
kepada diri sendiri, kemudian ia mendapat pencerahaan. Ia datang ke Tanah
Abang, dan menemui beberapa orang pedagang
pakaian disana, dan ia minta ijin untuk menjualkan baju-baju mereka.
Setelah keliling kesana-kemari akhirnya ada beberapa
pedagang yang mengijinkan ia menjualkan pakaiannya. Kepada pedagang yang setuju
kepada dia untuk menjualkan pakaiannya,
ia minta foto-foto baju yang akan di jualnya. Kemudian dengan uang pinjaman
sekitar Rp 35.000 ia memasang iklan di harian terkenal di Kalimantan, oh iya
pak A ini tinggalnya di Jakarta.
Bunyi iklannya kira-kira begini: .Di cari agen baju
muslim untuk daerah Kalimantan dan sekitarnya,
kualitas bagus, harga murah, hub no 08xxxxxxx. Ternyata ada respon dari iklan
tersebut. Ada
beberapa orang yang berminat untuk menjadi agen di
Kalimantan. Maka pak A
putar otak, akhirnya ia membuat penawaran, agar bisa menjadi agen minimal
pesanan sekian juta. Ternyata ada yang setuju.
Kemudian orang yang setuju jadi agen ini, meminta contoh
barang untuk dikirim. Yang di lakukan pak A adalah mengirim foto-foto tadi dan
menyuruh agen yang di Kalimantan untuk memilih
sekaligus jumlah barang yang diminta. Ajaibnya si agen memesan banyak jenis
baju yang ada di foto dan jumlahnya cukup banyak. Akhirnya si agen mentransfer
sejumlah uang kepada pak A.
Dan setelah pak A mendapat uang transferan ia datang
ke Tanah Abang dan membeli barang yang diminta sang agen, lalu mengirimkan ke Kalimantan. Demikian usaha ini dimulai. Lama-kelamaan
pesanan semakin banyak dari daerah. Bahkan sekarang bukan hanya Kalimantan,
tapi Sulawesi dan Indonesia
timur lainnya pun digarapnya!
Sampai-sampai kalau pak A belanja ke Tanah Abang ia
harus membawa beberapa kuli, karena banyaknya pesanan. Setelah beberapa tahun
dari usaha ini pak A memiliki uang yang
cukup banyak, hasil dari keuntungan bisnisnya, bahkan sangat banyak. Suatu hari
ia jalan-jalan ke daerah, ia ngobrol dengan seorang ibu.
Ibu itu bercerita bahwa ia memiliki anak yang cerdas
lulusan ITB dan pintar membuat barang-barang elektronik yang unik. Pak A timbul
ide untuk menemui anak ibu ini. Setelah bertemu dengan anak ibu tersebut pak A mengajak
kerja sama kepadanya untuk membuat barang-barang elektronik yang unik, ia
sanggup menjadi pemodal dan pemasarnya sekaligus. Anak tersebut mengajak
kawan-kawannya yang pintar elektronik bergabung dengan dia. Singkat cerita akhirnya
pak A mendirikan PT untuk memproduksi barang-barang elektronik yang unik dan di
butuhkan masyarakat, seperti penghemat listrik, penghemat telepon, remote
pengendali mobil jarak jauh dan banyak lainnya.
Pak A memiliki karyawan-karyawan terbaik dari negeri
ini yang pintar-pintar elektronik. Padahal pak A sendiri hanya lulusan D3
pariwisata. Omzet perusahaannya sangat besar, dan setiap 6 bulan sekali
perusahaan ini mengeluarkan produk baru yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Ia kini telah menjadi miliarder! Ia menjadi miliarder
tanpa modal sepeserpun!
Sekarang mari kita simak cerita pak B. Pak B memulai
bisnis rekamaman dvdnya sebagai berikut: Suatu hari akan diadakan seminar
bisnis oleh pembicara yang cukup terkenal di negeri ini. Ia mempunya ide untuk
merekam acara tersebut dan di buat vcd. Ia datang kepada tukang video syuting yang
biasa syuting pernikahan dan acara hajatan. Kebetulan orang tersebut adalah
kawannya. Ia bilang ke kawannya itu, .Tolong kamu syuting acara ini, kamu
buatin aku vcdnya 100 dulu, sebulan kemudian saya lunasi semuannya, karena
jujur saya saat ini tidak punya uang.
Dan temannya kebetulan setuju. Akhirnya acara seminar
itu terdokumentasikan. Dan si B dibuatkan dvd seminar itu sekitar 100 biji. Kenapa
tidak jadi dibuat vcd? Karena datanya tidak cukup kalau dibuat vcd akhirnya dibuat
dvd. Lalu si B iklan kan di internet Ngiklannya gratis lagi,
karena di internet banyak tempat iklan bagus dan gratis!
Ajaib!
Pesanan banyak sekali! Dalam bulan pertama ia berhasil menjual
sekitar 250
keping! Anda bayangkan berapa keuntungannya! Harga satu dvd
seminar itu ia jual Rp125.000. Jadi akhirnya ia bisa membayar lunas kawannya,
mendapat untung yang banyak dan akhirnya ia mendirikan PT nya dari sini.
Dan penjualan-penjualan berikutnya lebih fantastis
lagi, karena memang poduknya unik dan sangat diburu banyak orang di Indonesia
ini. Dan si B sudah tidak mengurus bisnis rekamannya lagi karena sekarang ada
orang yang mengurusnya sementara si B banyak membuka bisnis lainnya yang lebih
dahsyat lagi, seperti bisnis perkapalan internasional, memiliki bisnis service
mobil paling bergengsi, perusahaan IT dan lain-lain.
Si B telah menjadi miliarder!
Sebenarnya banyak sekali teman-teman saya yang
berhasil membangun bisnisnya tanpa
modal. Tapi saya akan menceritakan dua lagi, karena yang penting intinya.
Ini kisah sebut saja pak Hery
Setelah ikut seminar entrepreneur, ia memutuskan
untuk memulai bisnisnya. Seperti kebanyakan orang, biasa.masalah modal. Ia gak
punya modal! Tapi ia mendapat pencerahan. Ia ingin memiliki bisnis percetakan
Ia mendatangi kawannya yang memiliki percetakan, ia
minta dibuatin kartu nama atas nama dirinya, disitu ia minta ditulis jabatannya
sebagai bisnis owner, dan ia memberi nama usahanya pada kartu namanya.
Dan ia mencari order dan nanti akan dicetak di
percetakan kawannya ini Ia kemudian mendatangi Koran lokal untuk memasang iklan
percetakannya, dan bayar belakang.ngutang. Ia memberikan sentuhan berbeda dalam
melayani customernya, dalam iklannya ia menuliskan: Anda hubungi, kami datang
melayani anda.
Ia juga memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki
oleh percetakan besar, antara lain, antar jemput naskah dan hasil, harga lebih
murah dan lain-lain. Ternyata memberikan hasil, banyak yang akhirnya mencetak
di tempat pak hery ini. Ia memulai bisnisnya tanpa modal, dan sekarang kurang
lebih sudah 3 tahun dari mulai bisnis ini, omzetnya cukup besar, karyawannnya
ada beberapa orang, ia bisa beli rumah, kendaraan, dan ajaibnya..sampai
sekarang ia belum punya mesin cetak walaupun kliennya sudah banyak, baik dari
kantor pemerintahan, swasta, perbankan dan lain-lain, saya gak tahu kenapa
alasan khususnya.
Yang jelas ia bisa memulai bisnis percetakannya tanpa
modal sama sekali
Ini kisah dari kota
gudeg/jogjakarta.
Suatu hari ada seminar wirausaha. Sang pembicara
menyampaikan ide bisnis kepada peserta, katanya: Di jogja ini banyak sekali
mahasiswa, dan semuanya perlu makan, kalau rata-rata mereka makan sehari 3 kali, maka kalau jumlah
mahasiswanya puluhan ribu. Jumlah rupiah yang akan kita dapat betapa banyaknya.
Lalu pembicara itu melanjutkan pembicaraannya. Jadi kesimpulannya bisnis
makanan di sini sangat bagus. Seminar selesai.
Kemudian sang pembicara masuk keruangan, dan ada seorang
mahasiswa mengikutinya. Pak., sapa sang mahasiswa. Ya, bisa dibantu? Tadi bapak katakan peluang
bisnis makanan di sini sangat bagus, tapi kalau saya lihatnya lain pak, saya
melihat semua orang/mahasiswa perlu mencuci baju. Dan ini saya lihat sebagai
peluang yang luar biasa.
Bagus, kalau begitu mulai saja bisnis cuci pakain. Gimana
caranya pak? Sekarang kamu tulis apa saja hal-hal yang baik dan menguntungkan
bagi para mahasiswa sehubungan dengan bisnis mencuci pakaiannya.
Kalau sudah, kamu buat brosur, tapi kan saya belum punya mesin cucinya pak.
Memangnya buat brosur harus punya mesin cuci? kata sang mentor sambil becanda
Buat brosur dulu. Singkat cerita brosur telah jadi, dan mahasiswa ini menghadap
sang mentornya. Ini pak brosur sudah jadi, terus bagaimana?
Ya dibagikan, disebar di tempat-tempat yang banyak anak
kost dan mahasiswanya. Tapi saya belum punya mesin cucinya pak. Memangnya bagi
brosur kamu perlu bawa-bawa mesin cuci? Sambil bingung sang mahasiswa menuruti
nasehat sang mentor. Tunggu dulu. Kamu sekalian bawa tas besar ini, siapa tahu
ada yang langsung mau mencuci.
Pak! Bapak ini gila ya, kan saya belum punya mesin cuci. Sudah nurut
saja, kan
belum tentu ada yang nyuci. Akhirnya ia membagi-bagikan brosur. Dan benar saja,
ada beberapa orang yang langsung ingin mencuci, sehingga tas yang ia bawa penuh
dengan pakaian kotor. Ia langsung menghadap sang mentor. Pak, anda harus
bertanggung jawab!.
Lihat cucian ini!., sambil membanting tas berisi
pakaian kotor. Orang akan marah dan bisa membunuh saya kalau tidak dicucikan
pakaiannya ini, sedangkan bapak tahu saya belum punya mesin cuci. Bapak yang
ngajarin gila, jadi bapak harus bertanggung jawab!. Tenang... .Tenang..
Silahkan minum dulu., kata sang mentor
Ini ada telepon, silahkan kamu hubungi orang-orang
yang punya mesin cuci, dan kamu ajak kerja sama, kamu cuci ditempat dia. Setelah
menelpon beberapa orang akhirnya ia menemukan orang yang bisa diajak kerja
sama, akhirnya cuciannya bisa dicuci.
Dan ia mendapat untung dari selisih/untung dari pemasukan
dikurangi pengeluaran. Dan hari demi hari makin banyak order cucian. Dan sangat
banyak! Saat ini loundry ini menjadi salah satu loundry terbesar di kota jojga, dan menginspirasi berdirinya loundry-loundry
di kota-kota besar diseluruh Indonesia!
Semoga beberapa kisah nyata di atas bisa memberi anda
inspirasi dan memperkuat keinginan anda untuk segera memutuskan untuk menajdi
seorang pengusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar